Tweets & ReTweets

Association

Tampilkan postingan dengan label Tips_Trik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips_Trik. Tampilkan semua postingan

Setting ODBC win7 64bit untuk Sybase

Written By Scooter-google on Senin, 13 Agustus 2012 | 11.34


Sebelumnya saya sudah mencoba memberikan informasi bagaimana setting ODBC dari Windows 7 untuk database DB2. Maka pada kesempatan kali ini ingin mencoba sharing hal yang sama tentang ODBC tetapi dengan database yang berbeda.
Hal ini dikarenakan beberapa kali mencoba hal yang sama dengan belum berhasil yang akhirnya ditemukanlah.
Selamat mencoba..

Karena Windows 7 yang digunakan adalah windows 7 64bit maka koneksi ODBC tersebut harus disesuaikan dengan ODBC yang 32bit. Hal ini yang menjadi kendala pada saat akan dilakukan setting ODBC, tentu hal ini tidak akan terjadi bila kita masing menggunakan WinXp.

langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
Masuk ke dalam direktori System
c:\windows\sysWOW64





apa bila hal tersebut sudah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah mencari file odbcad32.exe





11.34 | 0 comments | Read More

Client Configuration Assistant DB2 for Win 7

Written By Scooter-google on Rabu, 18 April 2012 | 07.40


Beberapa hari yang lalu kesulitan ini saya rasakan, Sudah hampir selama 8 tahun saya menggunakan WinXp mengingat beberapa tahun lagi Microsoft akan melepaskan segala supportnya kepada WinXp dalam artikata XP sudah siap-siap masuk musium.
Kebetulan salah satu server yang saya gunakan menggunakan Winddows 7 64bit hal ini dikarenakan untuk kebutuhan aplikasi yang tertanam didalamnya yaitu tools ACL (audit Command Langguage).
Permasalah langsung terjadi pada saat mencoba melakukan koneksi ke DB2 v7 dengan menggunakan ODBC pada windows 7.
Informasi yang didapat setelah mencoba membuat koneksi ODBC melalui Client Configuration Assistant(CCA) DB2 "CCA3012N Add ODBC data source failed ".

setelah mencoba mencari informasi melalui gooogling didapatkan yang didapat disini

Sambil coba - coba dan tanya ke beberapa kawan yang pernah melakukan koneksi ke DB2 dengan menggunakan windows 7, ternyata masih jarang.

Akhirnya saya coba memberikan sharing apa yang telah berhasil dilakukan berikut langkah - langkahnya ... maaf kalau tidak sesui dengan harapan kawan semua maklum karena saya bukan ahlinya .. halah.... banyak cin cong nich jadi gak sharing nya ... :) :)

1. Masuk ke aplikasi windows lalu pilih all program
2. pilih program IBM DB2, seperti gambar dibawah ini



3. pilih Client Configuration Assistant, sepeti pada gambar dibawah ini



4. Klik kanan pada mouse diposisi Client Configuration Assistant hingga keluar menu lalu pilih properties



5. Setelah properties kita klik akan tampil menu properties, sepeti pada gambar dibawah ini



6. Pilih tab compatibility pada menu properties
7. berikan tanda check pada kolom Run this program in compatibility mode for lalu pilih Windows 7, seperti pada gambar dibawah ini.



8. Apabilah beberapa langkah dari 1 - 7 sudah dilakukan maka tinggal langkah terakhir yaitu klik kanan kembali pada menu CCA lalu pilih pilihan "Run as Administrator"

Apabila urutan langkah diatas sudah dilakukan, sekarang kawan silahkan mencoba untuk melakukan koneksi DB2 via ODBC dari System Operasi Pak Bill Gates Windows 7, terima kasih Ricky sudah coba membantu.




Man Jadda Wa Jadda "CIO"

Wassalam Bilal





07.40 | 1 comments | Read More

db2 express-c 9.7 Installation on Ubuntu

Written By Scooter-google on Jumat, 30 September 2011 | 09.29


Setelah beberapa lama tidak bertemu bertemu dengan dunia database akhirnya mencoba kembali untuk berhubungan dengan database
berikut ini adalah panduan singkat untuk melakukan instalasi database db2 express -c dengan OS Ubuntu.

Untuk yang belum memiliki dapat didownload langsung disini.

ops... nanti lanjut ya ..




09.29 | 1 comments | Read More

Tutorial GIMP [membuat background transparan]

Written By Scooter-google on Rabu, 28 September 2011 | 08.47






Bagi kawan-kawan bilal yang sudah terbiasa menggunakan fasilitas untuk manipulasi image dengan media Photoshop, CorelDraw. mungkin akan terasa biasa karena beberapa langkah yang digunakan sama.
Maka untuk kali ini Bilal akan coba membantu untuk kawan-kawan dengan membuatkan langkah - langkah yang diperlukan untuk membuat tampilan background dari image kita menjadi tranparan. Adapun aplikasi yang digunakan adalah GIMP aplikasi untuk modifikasi image yang disediakan secara gratis bagi yang belum memilikinya dapat didownload disini tersedia untuk berbagai platform operating system (windows, linux, Mac).
Tanpa panjang lebar lagi kita mulai dengan langkah pertama



1. Siapkan file image yang akan dilakukan manipulasi imagenya
2. jalankan aplikasi GIMP Saya menggunakan versi
2.6.11

3. Pilih file yang akan dilakukan modifiksi dengan menekan tombol Ctrl + O atau dengan fasilitas Open file



4. Apabila file image yang akan dilakukan manipulasi sudah dipilih maka langkah selanjutnya pilih menu Layer --> Transperancy --> Add Alpha Channel click

5. Masuk ke menu Tools --> Selections tools --> Fuzzy Select
6. Arahkah mouse pada image yang akan dihilangkan seperti pada gambar dibawah ini



7. Setelah bidang yang akan dihilangkan sudah anda pilih lalu lakukan penghapusan dengan menekan tombol DELETE pada keyboard anda.

Hasil yang dilakukan seperti pada gambar dibawah ini.



8. Langkah membuat background transparan hampir selesai, setelah itu simpan hasil modifikasi anda dengan ext .png



Demikian panduan singkat mengenai manipulasi image dengan menggunakan aplikasi GIMP

08.47 | 4 comments | Read More

System Hardening

Written By Scooter-google on Jumat, 23 September 2011 | 16.38


Beberapa Operating system dilepas ke market dalam kondisi tanpa hardening/kondisi default, seperti halnya sebuah mobil keluar dari dealer dalam kondisi default, dengan artian perangkat pengamanan tersebut sudah ada tetapi belum digunakan sebelum diaktifkan oleh pembeli. Sebagai contoh sabuk pengaman, hal tersebut sudah ada sebagai default dari kendaraan modern tetapi apakah semua sadar untuk menggunakannya setiap berkendara.

Bila kesadaran itu ada dan ingin ditambah maka sabuk pengaman tersebut akan diupgrade pada level yang lebih tinggi seperti spesifikasi racing dengan savety belt 4 titik, atau tambahan instrumen pengamannya lainntya (air bag).
Contoh tersebut sama halnya dengan system operasi, di windows sudah ada beberapa perangkat pengaman seperti password(max lenght, firewall, audit log dll) begitu juga di system operasi unix base dan turunanya linux dll.
Maka hal tersebut akan menjadi fungsi yang berguna bila sudah kita aktifkan terlebih dalam lingkungan produksi.

Semua pengembang system operasi telah mengeluarkan beberapa hardening dalam kumpulan best practise yang telah mereka kelompokkan (database, Network, System operasi) untuk perangkat lunak yang mereka keluarkan.
seperti microsoft dengan selalu memberikan patch release bila telah ditemukan kerusakan pada systemnya informasinya. maka hal ini akan diumumkan kepada khalayak ramai tentang kondisi tersebut dan perubahan yang akan dilakukan.
Butuh atau tidak butuh mereka akan memberikan pelayanan tersebut dengan memberikan informasinya.

beberapa rujukan dari hardening yang digunakan diantaranya : CIS NIST dan beberapa vendor perankat lunak (Microsoft, linux berdasarkan distromasing-masing)

16.38 | 0 comments | Read More

RealPlayer on Ubuntu

Written By Scooter-google on Selasa, 20 September 2011 | 08.35


Saya tidak terlalu sering menggunakan alat pemutar media seperti RealPlayer, tetapi ada beberapa link source streaming mengharuskan saya menggunakan RealPlayer, seperti halnya beberapa link radio-radio lokal yang mengkhususkan menggunakan RealPlayer, ya .. jadi apa mau dikata harus saya siapkan perangkat tersebut dalam Desktop, NetBook dan Laptop saya.
Mungkin bagi kawan - kawan yang terbiasa dengan menggunakan window akan mudah menemukan perangkat tersebut (RealPlayer).
Berikut ini saya sediakan link RealPlayer bagi mereka yang menggunakan linux seperti saya kebetulan saya menggunakan ubuntu 11.04 Natty Narwhal.

Pertama, kunjungi situs untuk download RealPlayer linux version di sini:

http://www.real.com/realplayer/linux

Klik pada link untuk mendownload installer *.deb dan menyimpannya ke komputer Anda.

Setelah download selesai, arahkan ke folder Downloads Anda dan double-klik pada file installer. Anda akan diarahkan ke Ubuntu Software Center. Ketika jendela Software Center muncul, klik pada tombol Install. Anda kemudian akan diminta untuk memasukkan sandi Anda untuk otentikasi. Masukkan sandi Anda dan klik OK, dan installer akan menginstal Real Player 11.

Setelah instalasi selesai, Anda dapat memulai Real Player dengan pergi ke Dash (tombol Ubuntu di sudut tangan kanan atas layar Anda), mencari "Real", dan mengklik pada icon Real Player. Pertama kali Anda menjalankan Real Player, Anda akan bertemu dengan lisensi dan pertama menjalankan wizard program. Setelah itu selesai, bagaimanapun, Real Player harus bekerja dengan baik pada sistem Ubuntu anda.

proses instalasi











Selamat mencoba

08.35 | 0 comments | Read More

Bermasalah dengan Touchpad NetBook HP Mini 210

Written By Scooter-google on Kamis, 02 Juni 2011 | 20.25



Alhamdulillah akhirnya ketemu juga solusinya, kebetulan hari - hari sudah terbiasa dengan menggunakan ubuntu . dikantor saya menggunakan Ubuntu 8.4 sedangkan di rumah baru saja update ke 11.4 dengan versi netbooknya ternyata enak juga karena sebelumnya dipaksakan dengan menggunakan Desktop version. Karena hari-hari tersedia mouse jadi tidak menggunakan touchpad yang ada di netbook. p
Waktu mouse tidak ada baru terasa ada yang aneh :D kok bisa ya...
permasalah yang timbul pada HP mini 210 saya tidak bisa melakukan klik kanan dengan menggunakan touchpad yang tersedia hal ini yang membuat aneh, kenapa kok bisa tidak tersedia secara default.
sebelumnya saya sudah coba update beberapa setting untuk mouse tetapi hasilnya nihil :(
akhirnya ketemu juga walau sebelumnya sudah memcoba mengikuti langkah yang ada di forum tapi gak berhasil
sebelum.
setelah menggunakan perintah dibawah ini baru baehasil

$su
# echo options psmouse proto=exps > /etc/modprobe.d/psmouse.modprobe.conf
# reboot


Mantap.... i love ubuntu...
20.25 | 0 comments | Read More

Disable AutoRun USB Drive

Written By Scooter-google on Senin, 07 Februari 2011 | 09.43

Pada flash disc yang terkena virus biasanya (tidak selalu) terdapat file autorun.info yang di dalamnya terdapat perintah untuk menjalankan program virus. Nah, ketika flash disc tersebut dimasukkan ke drive USB yang fitur autorun-nya tidak di-disable maka secara otomatis Windows akan menjalankan program pada background tanpa adanya konfirmasi kepada user.



Salah satu cara untuk mengurangi resiko terkena virus tersebut adalah dengan mendisable fitur autorun pada drive USB. Ada pun caranya adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol Start – Run.
2. Ketik gpedit.msc dan tekan OK.
3. Klik pada User Configuration – Administrative Templates – System.
4. Klik 2x pada Turn Off Autoplay.
5. Klik pada option Enable.
6. Pada option Turn off Autoplay on, pilih All drives.
7. Klik OK.
8. Selesai.

Catatan: gpedit.msc hanya ada di Windows XP Professional.

Artikel Lainnya

09.43 | 0 comments | Read More

vulnerability IE

Written By Scooter-google on Senin, 18 Januari 2010 | 09.31


Berikut ada 2 point yang menguraikan tentang vulnerability IE:
1. Diskusi tentang vulnerability pada IE:
http://thenextweb.com/europe/2010/01/15/germany-giving-internet-explorer-boot-due-security-flaws/
2. Microsoft Security Advisory:
http://www.microsoft.com/technet/security/advisory/979352.mspx

Dengan memperhatikan diskusi pada point 1 dan kondisi pada point 2, disarankan untuk menghindari penggunaan IE.
Google Chrome dan Firefox dengan memperhatikan plug-ins terinstall lebih disarankan sampai MIcrosoft merelease patch yang mampu menghilangkan vulnerability tersebut.
Jika harus menggunakan IE (oleh karena beberapa hal) maka harus diperhatikan hal-hal yang diuraikan pada point 2 untuk memitigasi resiko akibat penggunaan IE.




09.31 | 0 comments | Read More

Supalogo

Written By GreenProduct on Sabtu, 15 Agustus 2009 | 06.34


Kalau tidak salah dua hari terakhir ini sering berkunjung ke Oom, dan hasilnya terjadi perubahan dari logo yang berada disini.
Supalogo yang memudahkan kita untuk membuat logo dari blog kita.
Kita hanya diminta untuk memasukkan text dari blog kita, setelah itu click generate langsung maka supalogo akan membuatkan logo baru untuk kita.
tersedia beberapa pilihan model font dari Supalogo yang akan kita gunakan nanti dengan menggunakan menu option, kita bebas memilih Supalogo yang akan mengerjakannya.
selamat mencoba.




06.34 | 0 comments | Read More

"Cannot play media while voice activated dialing is active"

Written By GreenProduct on Jumat, 24 Juli 2009 | 05.43

My new bold will not ring, play ring tones or play music. It seems to have no external audio ability. The audio works during phone calls but no other sound but vibrate work.

When I select play music I get this error -- "Cannot play media while voice activated dialing is active" I can't figure out what I'm suppose to turn off to get the audio to work again.

I try with this way, I rest the device by removing the battery and starting again an ringer and media audio are now working.




05.43 | 0 comments | Read More

Your browser's cookie functionality is turned off. Please turn it on:

Written By GreenProduct on Rabu, 21 Januari 2009 | 06.08

I keep getting this message using Mozilla (latest version):

Your browser's cookie functionality is turned off. Please turn it on. [?]

when trying to do anything in Google, including Google Analytics. I have followed all the steps Google suggests after getting this message:

Mozilla Firefox (1.0 final release and earlier)

1. Go to the Tools menu.
2. Select Options.
3. Select the Privacy icon in the left panel.
4. Check the box corresponding to Allow sites to set cookies.
5. Click OK to save changes.


and it still keeps happening. I have restarted my browser and computer.
I also found additional instructions to take for IE users but not sure how to apply this to Firefox:

If you're receiving an error message that says, Your browser's cookie functionality is turned off. Please turn it on:

1. Open Internet Explorer, and click Tools along the top of your browser window.
2. Select Internet Options... and click the Content tab at the top of the dialogue box. If the Content Advisor is enabled, please disable it.
3. Click OK.
4. Clear your browser's cache.

If you're receiving an error message that says, In order to log in to Gmail, your browser must be set to allow JavaScript to set cookies, we suggest the following:

1. Open Internet Explorer, and click Tools along the top of your browser window.
2. Select Internet Options... and click the Security tab at the top of the dialog box.
3. Click Trusted sites, and then click Sites...
4. Enter the following sites in the Add this Web site to the zone field:
5. Click OK to save your changes.
6. Clear your browser's cache.
7. Close all open browser windows, restart Internet Explorer, and log in to Gmail. If you're unable to sign in, we suggest removing all of your trusted sites in IE, then logging in again.

If you're receiving an error message that says, Your browser's cookie functionality is turned off. Please turn it on:

1. Open Internet Explorer, and click Tools along the top of your browser window.
2. Select Internet Options... and click the Content tab at the top of the dialogue box. If the Content Advisor is enabled, please disable it.
3. Click OK.

Next, please clear your browser's cache. To clear your cache in IE:

In Internet Explorer 6.x:

1. Log out of Gmail. Close all other open browser windows.
2. Click the Tools menu at the top of your browser, and select Internet Options.
3. Click the General tab at the top of the dialogue box.
4. Click Delete Files under Temporary Internet files.
5. Select Delete all offline content by checking the box.
6. Click OK.

In Internet Explorer 7:

1. Log out of Gmail and close all other open browser windows.
2. Click Tools > Internet Options.
3. Select the General tab.
4. Click Delete under Browsing History.
5. Under Temporary Internet Files, click Delete Files.
6. Click Delete Cookies.
7. Click OK.

If you still can't sign in, try logging in securely by changing the URL to https://mail.google.com.
06.08 | 0 comments | Read More

Manually Mount local/remote CDROM in Sun Solaris

Written By Scooter-google on Jumat, 30 Mei 2008 | 11.10

Sun Solaris akan dengan otomatis mendeteksi pada saat kita memasukan CDROM.
Tetapi hal ini berlaku bila "vold" (Volume Managemen Daemon) berjalan sempurna. bagaimana bila tidak, atau bagaimana kalau kita ingin melakukannya dengan cara manual.


Masuk ke dalam Sun Server dengan menggunakan User "root"

sunsolaris$ su -
Password:


Indentifikasi device dari CDROM
untuk normalnya device dari CDROM dalam Sun adalah /dev/dsk/c0t6d0s2 atau dapat dilakukan dengan cara
sunsolaris# ls -al /dev/sr* |awk ‘{print “/” $11}’

Mount CDROM
Dengan Asumsi mount point "/cdrom sudah tersedia, mount cdrom dengan cara :
sunsolaris# mount -F hsfs -o ro /dev/dsk/c0t6d0s2 /cdrom

dimana /dev/dsk/c0t6d0s2 adalah nama device dari CDROM

/cdrom adalah mount point


sekarang, cd untuk CDROM untuk melihat file-file dari CDROM yang sudah di mounting

Mounting NFS shared remote CDROM

Bagamana CDROM yang sudah termounting bisa kita remote, untuk melakukan hal ini kita harus melakukannya dengan menggunakan wewenang dari "root" untuk sebagai export. Mount the CDROM dari remote server dapat dilakukan dengan cara:

sunsolaris# mount remoteserver:/cdrom/cdrom0 /cdrom

dimana /cdrom/cdrom0 adalah nama dari share name dalam remote server. Informasi lebih lengkap dapatkan disini

11.10 | 1 comments | Read More

DB2 Enterprise Unistall and Install for Linux Server

Written By Scooter-google on Senin, 14 April 2008 | 23.12

Uninstall DB2 for Linux

Pertama yang dilakukan adalah Login user sebagai admin sebagai contoh user db2ancur

1. Login user admin db2.
2. Jalankan db2, dengan perintah ( dari konsol db2) : db2 => db2start
3. Sebelum melakukan uninstalasi DB2 V.7.2, terlebih dahulu kita harus menghapus semua database yang terinstall. Untuk mengetahui database yang terinstall, ketikkan pada konsol db2:

db2 => list database directory

Maka akan ditampilkan database yang terinstall. Misalnya pada saat proses uninstall ini, database yang aktif adalah :

DBANCUR,
DWCNTRL,
SAMPLE.


4. Hapus / drop database yang ada dengan mengetikkan pada konsol db2, perintah:

db2 => drop database DB*****
db2 => drop database DWCNTRL
db2 => drop database SAMPLE


5. Stop db2, dengan perintah ( dari konsol db2) : db2 => db2stop
6. Keluar dari konsol db2, dengan perintah ( dari konsol db2) : db2 => quit
7. Uninstalasi db2 dilakukan melalui perintah “db2idrop”. Untuk menemukan lokasi file db2idrop ini, ketikkan : “locate db2idrop” atau “whereis db2idrop”.
Pada proses ini, file “db2idrop” ada di “usr/IBMdb2/V 7.1/instance”.
8. Pindah ke directory tersebut, dengan perintah : “cd /usr/ IBMdb2/V 7.1/instance”.
9. Jalankan perintah “db2idrop” dengan mengetikkan (dari directory : /usr/ IBMdb2/V 7.1/instance) : “./db2idrop –f db2admin”.
10. Hapus service name yang ada, dengan perintah : “./db2idrop –f db2cdb2admin”
11. Setelah selesai db2idrop, restart komputer dengan mengetikkan perintah : “shutdown –r now” (harus login sebagai root)
12. Masukkan CD Master db2 yang akan di uninstalasi (dalam hal ini db2 V 7.2) ke CD ROM yang sebelumnya telah di “mount” (klik kanan pada ikon CDROM, kemudian klik Mount).
13. Masuk ke konsol Linux, pindah ke CDROM, dengan mengetikkan perintah : “cd /mnt/cdrom
14. Cari lokasi file db2_deinstall dengan perintah locate (dalam hal ini, file tersebut ada di Media/DB2_Install).
15. Pindah ke folder tersebut, dengan perintah : “cd /Media/DB2_Install”.
16. Uninstall db2 yang ada dari folder tersebut (dalam hal ini ada di [root@BACKUPSERVER DB2_Install] ), dengan mengetikkan perintah : “./db2_deinstall –n”
17. Jika proses telah selesai, keluarkan CD Master tersebut (klik kanan ikon CDROM, pilih unmount,kemudian eject CDROM)
18. Setelah selesai uninstalasi, restart komputer dengan mengetikkan perintah : “shutdown –r now” (harus login sebagai root).
19. Setelah restart, masukkan CD Master yang akan di-install (dalam hal ini DB2 V. 7.1 Enterprise (jangan lupa untuk mount CDROM).
20. Dari konsol Linux, pindah ke folder CDROM, dengan mengetikkan: “cd /mnt/cdrom”.
21. Cari / locate file db2setup.
22. Dari folder lokasi file db2setup, ketikkan “./db2setup”.
23. Pada monitor akan tampil layar dialog dari setup db2. Pada layar dialog ini, hanya digunakan tombol-tombol pada keyboard, sedangkan tombol mouse tidak berlaku.
24. Pertama kali, layar dialog akan menampilkan pesan peringatan bahwa dengan menginstalasi db2 ini, maka akan merubah registry yang telah ada. Pilih tombol “Cancel” untuk tidak merubah registry yang ada, dan pilih tombol “OK” untuk merubah registry yang ada (re-create registry).
Untuk menjamin kesuksesan instalasi, sebaiknya dipilih tombol “OK”, agar registry yang ada benar-benar di create ulang.
25. Setelah itu, pilih customize dari “DB2 Administration Client”.
26. Kemudian, pilih “[ ] Java Support” dan “[ ] Control Center” (dengan menggunakan tombol spacebar).
27. Masuk ke “DB2 UDB Enterprise – Extended Edition”,pilih customize, kemudian “Select All”.
28. Masuk ke “DB2 Aplication Development Client”, pilih customize, kemudian “Select All”.
29. Masuk ke “DB2 Product Message”, pilih customize. Dialog ini digunakan untuk memilih bahasa untuk Product Message. Jika diinginkan untuk menginstalasi semua bahasa yang telah ada, pilih “Select All”
30. Masuk ke “DB2 Product Library (HTML)”, Pilih (melalui customize), bahasa yang ingin di-install.
31. Masuk ke “Control Center Help (HTML)”, Pilih (melalui customize), bahasa yang ingin di-install.
32. Setelah tekan “OK”, Pilih “[ ] Create a DB2 Instance” (dengan spacebar). Melalui pilihan ini, kita diberikan pilihan untuk meng-edit User Name, Group Name, dan Home Directory. Adapun default User Name dari DB2 adalah “db2inst1”. Pada proses instalasi ini, ditetapkan bahwa:
User Name : db2ancur
Group Name : db2ancur
Home Directory : /home/db2ancur
(Catatan: Harus diperhatikan bahwa sebelum instalasi dijalankan, user “db2admin” dan group “db2admin” ini sebelumnya telah ada pada user list Linux. Jika belum ada, user dan group tersebut harus di create dulu melalui “userconf”.
33. Kemudian Pilih “Properties”.
34. Pilih “Server”.
35. Pilih “TCP / IP Detect”, kemudian “Properties”.
36. Pada pilihan ini, akan ditampilkan Services Name, Port Number, dan Port Number (FCM). Pada proses instalasi ini, Services Name diganti dengan “db2cdb2admin”. Sedangkan untuk Port Number dan Port Number (FCM) tidak diganti (sesuai default).
37. Setelah itu, pilih “ [ü] Auto Start DB2 Instance at system bott” dan pilih “ [ü] Create a sample database for db2 instance”
38. Pilih “OK”, maka akan kembali ke layar dialog sebelumnya.
39. Kemudian akan tampil:
User Name : db2fenc1
User ID : 502
Group Name : db2fenc1
Group ID :
Pada instalasi ini, dialog ini tidak dirubah (dibiarkan sesuai default)
40. Pilih “ [ ] Setup DB2 Warehouse Control Database”
41. Pada dialog “Control Database”, pastikan control databasenya adalah “dwcntrl”.
42. Pilih “ Setup DB2 …………………. join for DB2 Data Source”
43. Setelah itu, akan kembali ke layar dialog sebelumnya.
44. Kemudian pilih “ [ ] Create a DB2 Administration Server”.
45. Pilih “ [ ] Use Default UID”
46. Pilih “ [ ] Use Default GID”, kemudian “OK”.
47. Sebagai proses terakhir, akan tampil list dari setting instalasi yang telah kita tentukan sebelumnya. Tekan “Cancel” untuk membatalkan atau “Continue” untuk melanjutkan.
48. DB2 akan melakukan instalasi sesuai dengan setting yang telah kita tentukan.
49. Setelah instalasi selesai, DB2 akan menampilkan report dari proses instalasi.
50. Restart komputer dengan mengetikkan perintah : “shutdown –r now” (harus login sebagai root).
51. Masuk ke db2 (dari konsol Linux). Secara default, jika kita memberikan perintah db2 => list database directory , maka db2 akan menampilkan database yang telah terbentuk pada saat proses instalasi, dimana pada proses instalasi ini, database yang terbentuk adalah : DWCNTRL dan SAMPLE
52. Untuk membentuk database baru, dapat dilakukan melalui Control Center DB2 pada NT Server, atau dapat langsung dari konsol dialog db2, dengan perintah (pada instalasi ini, akan dibentuk database DB*****):

db2 => CREATE DATABASE DB****** ON /home/db2ancur ALIAS DB***** USING CODESET IBM-1252 TERRITORY US COLLATE USING SYSTEM WITH "DB Host Banking ******
53. Setelah database berhasil dibentuk, dapat dilakukan proses restore database yang dinginkan.

23.12 | 0 comments | Read More

Create Instance Database DB2 Enterprise ver 7.2 on Linux

Dengan berkembangnya database yang ada tidak dapat dapat dipungkiri bahwa dikemudian hari akan memiliki lebih dari satu database untuk keperluan pengembangan beberapa product yang akan datang, dari ilustrasi sebelumnya muncul pertanyaan apakah kita harus membeli server lagi untuk database baru?.
Jawabanya adalah tidak selalu harus membeli server baru, kita bisa saja membuat dua atau lebih database dalam satu server yang dapat berdiri sendiri atau dengan kata lain seperti memiliki dua database dengan server yang berbeda. Dalam DB2 Enterprise Edition solusi ini bisa dilakukan dengan cara membuat multiple database instance, dimana secara administrative satu database Instance akan mengelola dan mengatur satu atau sekelompok database yang independent dan tidak terpengaruh oleh administrative database Instance lainnya.

Dalam kasus ini, kita akan menempatkan instance pada server database yang sudah memiliki satu database.

1. Login Root

2. Create group db2bilal [yang akan digunakan sebagai instance baru]
#groupadd –g 110 db2bilal
3. Create user db2bilal
#useradd –u 150 –p password –m –d /home/db2bilal –g db2bilal -s /bin/bash –r -c

Adapun fungsi-fungsi diatas :
a. -g adalah agar user db2bilal dapat langsung berada didalam group db2bilal
b. -u untuk menentukan user id pada linux
c. -p untuk memberikan password untuk user db2bilal

4. Create group db2fenc2
#groupadd –g 120 db2fenc2

5. Create user db2fenc2
#useradd –u 150 –p password –m –d /home/db2fenc2 –g db2fenc2 -s /bin/bash –r –c

6. Create instance dan port
#/usr/IBMdb2/V7.1/instance/./db2icrt –a SERVER –p 50010 –s ee –u db2fenc2 db2bilal


Adapun fungsi diatas :
-a tipe auttentikasi user(SERVER, CLIENT, or SERVER ENCRYPT) untuk create instance
-p port name / port yang akan kita tentukan
-fenc[id] Nama yang terdapat dalam server

Adalah Instance type apakah (ee ese arau client)
ee : Enterprise Editions
ese : Enterprise Server Editions

7. Login db2bilal

8. Create database
# db2 “create database DATBILAL using codeset IBM-1252 territory US”

9. Restore database
#db2 “restore database DATBILAL from /home/db2bilal/…

10. Lakukan test connect database dengan Client Configurations Assinstant (CCA)

11. Jika urutan di atas telah dilakukan dan berhasil tanpa mengalami error, maka tahap selanjutnya adalah test masuk ke DB2 dan create database

12. Masuk kedalam db2bilal
# su – db2bilal
password : ********

13. Selanjutnya masuk ke dalam DB2
# db2

jika masuk ke dalam DB2, maka create instance berhasil

kita dapat mengurangi langkah diatas bila saja CD dari DB2 ada kita tinggal menjalankan

#./db2setup


Pilih menu instalasi untuk Create Instance
Selamat mencoba semoga dapat bermanfaat...

Untuk informasi lebih lengkap dapat dilihat disini
20.53 | 0 comments | Read More

Manage Kernel for DB2

Written By Scooter-google on Jumat, 04 April 2008 | 21.18

Before installing a DB2 database system, we should update your Linux kernel parameters. The default values for particular kernel parameters on Linux are not sufficient when running a DB2 database system. DB2 automatically raises the IPC limits where necessary based on the needs of the DB2 database system. However, it may be more practical to set the limits permanently on your Linux system if you have products or applications other than a DB2 database system.

Red Hat and SUSE Linux

The following information can be used to determine if there are any necessary changes required for your system.

The following is the output from the ipcs -l command. Comments have been added following the to show what the parameter names are.


    # ipcs -l

    ------ Shared Memory Limits --------
    max number of segments = 4096 // SHMMNI
    max seg size (kbytes) = 32768 // SHMMAX
    max total shared memory (kbytes) = 8388608 // SHMALL
    min seg size (bytes) = 1

    ------ Semaphore Limits --------
    max number of arrays = 1024 // SEMMNI
    max semaphores per array = 250 // SEMMSL
    max semaphores system wide = 256000 // SEMMNS
    max ops per semop call = 32 // SEMOPM
    semaphore max value = 32767

    ------ Messages: Limits --------
    max queues system wide = 1024 // MSGMNI
    max size of message (bytes) = 65536 // MSGMAX
    default max size of queue (bytes) = 65536 // MSGMNB



Beginning with the first section on Shared Memory Limits, SHMMAX and SHMALL are the parameters that need to be looked at. SHMMAX is the maximum size of a shared memory segment on a Linux system whereas SHMALL is the maximum allocation of shared memory pages on a system.

For SHMMAX, the minimum required on x86 systems would be 268435456 (256 MB) and for 64-bit systems, it would be 1073741824 (1 GB).

SHMALL is set to 8 GB by default (8388608 KB = 8 GB). If you have more physical memory than this, and it is to be used for DB2, then this parameter should be increased to approximately 90% of the physical memory as specified for your computer. For instance, if you have a computer system with 16 GB of memory to be used primarily for DB2, then 90% of 16 GB is 14.4 GB divided by 4 KB (the base page size) is 3774873. The ipcs output has converted SHMALL into kilobytes. The kernel requires this value as a number of pages.

The next section covers the amount of semaphores available to the operating system. The kernel parameter sem consists of 4 tokens, SEMMSL, SEMMNS, SEMOPM and SEMMNI. SEMMNS is the result of SEMMSL multiplied by SEMMNI. The database manager requires that the number of arrays (SEMMNI) be increased as necessary. Typically, SEMMNI should be twice the maximum number of connections allowed (MAXAGENTS) multiplied by the number of logical partitions on the database server computer plus the number of local application connections on the database server computer.

The third section covers messages on the system.

MSGMNI affects the number of agents that can be started, MSGMAX affects the size of the message that can be sent in a queue, and MSGMNB affects the size of the queue.

MSGMAX should be change to 64 KB (that is, 65535 bytes), and MSGMNB should be increased to 65535 on Server systems.

To modify these kernel parameters, we need to edit the /etc/sysctl.conf file. If this file does not exist, it should be created. The following lines are examples of what should be placed into the file:


    kernel.sem=250 256000 32 1024
    #Example shmmax for a 64-bit system
    kernel.shmmax=1073741824
    #Example shmall for 90 percent of 16 GB memory
    kernel.shmall=3774873
    kernel.msgmax=65535
    kernel.msgmnb=65535


Run sysctl with -p parameter to load in sysctl settings from the default file /etc/sysctl.conf.

    sysctl -p


To make the changes effective after every reboot, boot.sysctl needs to be active on SUSE Linux. On Red Hat, the rc.sysinit initialization script will read the /etc/sysctl.conf file automatically.

many information you can get about DB2 from this
21.18 | 0 comments | Read More

DBI1652E DB2 on SuSe 10

Written By Scooter-google on Kamis, 27 Maret 2008 | 09.36

Begin for create instance user for DB2 on SUSE 10 Enterprise, i have one message from DB2 like this

DBI1652E

The specified user name is invalid.
Explanation
An invalid user name has been entered. One of the following situations has occurred:

* The given user name already exists on the system.
* The given user name already exists on the system but under a different group name.
* The given user name either is too long or consists of invalid characters.

User response

Retry with a different user name

If i create with a different user, i worry my database can't use with my backup data.
because instance user as possible same with the user database from the production database, except i use database with different name, i can use restore into different name database.

Actually i want create with the user exists on the system for DB2 instance.

If you want create instance with user exists on SuSe 10 Enterprise,
and i try to delete that exist user before create instance, after than i can create Instance user from DB2. I already try this and the result is good.




see here

09.36 | 0 comments | Read More

Offline email with ThunderBird

Written By Scooter-google on Minggu, 23 Maret 2008 | 00.52

Ada cara lain untuk dapat membaca email kita dengan cara offline tetapi tentunya sebelum itu email-email tersebut sudah kita download disaat kita terhubung dengan internet tentunya. Namanya mungkin kita ingat dengan film boneka/animasi dari luar yang bercerita tentang armada beberapa pesawat "ThunderBird" Beraksi... he he he he

Proses Konfigurasi ThunderBird, tidak terlalu berbeda dengan Outlook Express. Jadi bisa dikatakan kesulitan dapat dieliminasi (AFI kali) terlebih bila sudah terbiasa dengan Outlook Express.
Langkah-langkah Konfigurasinya.
Sebelumnya jangan lupa untuk mengaktifkan POP pada Account kita di Gmail.
Setting Pada Account Gmail

1. Login ke Account Gmail
2. Lalu Klik Menu Setting
3. Klik Forwarding and POP/IMAP
4. Kemudian Pilih Option Enable POP for all mail atau Enable POP for mail that arrives from now on.

Setting Pada Mozilla ThunderBird
1. Pilih Menu File ==> New ==> Account, Kemudian akan tampil Sebuah Form Account Wizard
2. Pilih Option Email Account, Kemudian masukan nama dan alamat Account E-mail Gmail kita, Kemudian tekan Next
3. Lalu akan muncul Form Server Information, Kemudian isi seperti gambar dibawah.Lalu Klik Next.
4. Selanjutnya Klik menu Server Settings yang berada di sebelah kiri atas, Kemudian isikan sesuai gambar dibawah
5. Selanjutnya Klik Outgoing Server (SMTP), Kemudian Klik tombol Add yang berada disebelah kanan atas.
6. Kemudian isi seperti gambar dibawah, tentunya disesuaikan dengan Account E-mail kita.
7. Sampai tahap ini kita sudah menyelesaikan membuat sebuah account E-mail
Untuk membuat account email lainnya langkahnya hampir sama, yang berbeda hanya pada pengisian server Information.
Hilangkan Centang pada Use Global Inbox (Store Mail in Local Folders)
Agar E-Mail yang masuk dikelompokan ke masing-masing Account
8. Dan yang terakhir jangan lupa sesuaikan OutGoing Server (SMTP) pada masing-masing Account.Kemudian Klik OK
9. Untuk lebih memudahkan silahkan dicontek dari gambar-gambar dibawah.
10.Selamat Menggunakan Mozilla ThunderBird.


00.52 | 1 comments | Read More

Automatic Start ASE after Reboot

Written By Scooter-google on Sabtu, 22 Maret 2008 | 21.06

Pertama kali bertemu dengan ASE langsung penasaran maklum waktu itu diakan didaulat menggantikan DB2 yang sudah superior untuk beberapa tahun belakangan ini.
Gak tanggung-tanggung biar gw seneng gw dikasi temen sama mereka yang uda pada expert. He.. he he... enak nich gampang kalo mo nanya... sak sekalian saudaranya Rahulkan dari India dia kirim buat bikin Pede....

Disini gw cuma mo sharing mengenai perihal bagaimana agar ASE itu automatic start after reboot.. (he... he.... gayanya macam-lecture aja nich), Disini yang gw install dalam ASE on Linux x64 Bit. Langkahnya sangat sederhana tapi lumayan membantu kita.


Langkah-langkahnya antara lain :

Login terlebih dahulu sebagai user tersebut

1. Copykan file yang berfungsi untuk menaikan environment ASE biasanya berada di /opt/sybase.

$ cd /opt/sybase

pastikan ada tidak file SYBASE.sh dalam directory /opt/sybase


2. Setelah itu kita akan membuat file copinya didalam profile.

$ cp /opt/sybase/SYBASE.sh /etc/profile.d/SYBASE.sh

3. Ubah attribut dari file SYBASE.sh yang sudah kita copykan agar dapat di execute dengan menggunakan command.

$ chmod a+x /etc/profile.d/SYBASE.sh

Selesai dech... mudah-mudahan ini berhasil dan bisa membatu ...

21.06 | 0 comments | Read More

Cisco Password Recovery

Written By Scooter-google on Senin, 17 Maret 2008 | 14.26

Ada kalanya kita lupa akan beberapa hal yang penting dari pekerjaan kita, dan hal ini bisa saja terjadi, tetapi saya berharap mudah-mudahan hal yang ini tidak terjadi...
karena lupa password pada router cisco kalau router tersebut untuk operasional lumayankan dampaknya ...

Langkah-langkah yang perlu dilakukan
antara lain :

1. On kan router anda
2. Tekan tombol Ctrl+Alt+Break bersamaan u/ masuk ke Rommon
3. ketik Confreg 0x2142 ( boot from Flash tanpa konfigurasi )
4. Rommon> Reset (enter )
5. Ketik n untuk setiap pertanyaan yg muncul( tekan Ctrl-C to skip the
question )
6. Akan muncul prompt defauld Router>
7. Masuk ke Enable
8. Ketik copy Startup-Config Running Config
9. sh run ( u/ melihat password )
9. Router#show ip interface brief
No shut semua interface yh shutdown
10.Jika password di encript terpaksa harus ganti password, Ganti
password router
11.pada global configurasi : Type Config-register 0x2102
12.ctrl-z
13.copy running-connfig startup-config
14.Reload

Bila ingin melihat langsung dari si empunya dapat melihat disini ada banyak manual procedure dari berbagai jenis product.

Mudah-mudahan dapat membantu semoga anda tidak lupa lagi password yang sudah anda buat.
simpan password anda baik-baik dan ingat selalu buat password, jangan lupa buat password se unik mungkin.
14.26 | 0 comments | Read More