Tweets & ReTweets

Association

Analisis pengembangan arsitektur aplikasi enterprise menuju society 5.0

Written By Scooter-google on Rabu, 11 November 2020 | 08.53

Perkembangan industry  Teknologi Informasi (TI) saat ini telah memberikan solusi dan keuntungan melalui pemanfaatan peluang sebagai bentuk peran strategis TI dalam pencapaian misi & visi suatu perusahaan. Dalam era Society 5.0  peluang-peluang diciptakan dari optimalisasi sumber daya akan data, “di Society 5.0, itu bukan lagi modal, tetapi data yang menghubungkan dan menggerakkan segalanya, membantu mengisi kesenjangan antara yang kaya dan yang kurang beruntung. Layanan kedokteran dan pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, akan mencapai desa-desa kecil di wilayah Sub-Sahara," ujar Shinzo Abe (Perdana Mentri Jepang ) dalam pertemuan tahunan forum ekonomi dunia di Davos -  Swiss, 23 Januari 2019.
"Jepang mampu memproduksi komponen penting yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar di seluruh dunia yang tidak mampu diproduksi oleh negara lain, hal ini merupakan konsep Society 5.0 yang mampu memberikan keunggulan bagi sebuah negara" ungkap Prof. Jay Rajasekera, dalam kuliah umum "Industry 5.0 and Society 5.0 for Indonesia" 27 Februari 2019 Universitas Gajah Mada.
Jepang memiliki sejarah yang panjang terhadap pencapaian tersebut untuk dapat kita pahami. Society 5.0 dapat dikatakan sebagai pengembangan untuk membenahi beberapa masalah yang saat ini dihadapi karena terlalu cepatnya perkembangan teknologi. Pemerintah Jepang menyebut society 5.0 adalah di mana ruang maya dan ruang fisik konvergen atau dalam kata lain terintegrasi dimana terdapat peran serta Artificial Intelligence dalam mensupport Society 5.0 
Semua hal akan semakin mudah dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang akan membantu kita memproses data sehingga kita menerima hasil yang sudah jadi.  Setiap perkembangan dalam sejarah manusia akan memberi dampak baik positif maupun negatif terhadap manusia sendiri dan terhadap alam sekitarnya. Menarik untuk melihat apa dampak dari Society 5.0 ini.
Dapat dikatakan sebagai pengembangan untuk membenahi beberapa masalah yang saat ini dihadapi karena terlalu cepatnya perkembangan teknologi. Pemerintah Jepang menyebut Society 5.0 adalah di mana ruang maya dan ruang fisik konvergen atau dalam kata lain terintegrasi.
Berdasarkan hal tersebut maka AI bisa menjadi benang merah dalam Society 5.0
Industry TI  pada area sumber daya perusahaan yang meliputi data, sistem aplikasi, infrastruktur dan sumber daya manusia. Penerapan TI memerlukan biaya investasi yang relative mahal, dimana munculnya risiko terjadinya kegagalan juga cukup besar. Dibutuhkan konsistensi dalam bidang pengelolaan TI agar layanan TI berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Era Society 5.0 organisasi berlomba menggunakan teknologi sebagai cara mendapatkan dan mengelola informasi untuk menikmati hidup.
Karena seringkali sistem informasi yang ada dalam organisasi semata-mata dipandang sebagai teknologi belaka. Aplikasi, menjadi perhatian manakala organisasi membutuhkannya untuk tulang punggung kegiatan operasional dan transaksi, menyediakan informasi demi kepentingan manajerial dan pelaporan.
Dengan melibatkan AI dalam Enterprise Resource Planning   (ERP) akan memberikan nilai baru pada penerapan ERP dikemudian hari.  
ERP (Enterprise Resource Planning) ialah struktur sistem informasi yang dapat mengintegrasikan fungsi pemasaran, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi keuangan, fungsi sumber daya, dan fungsi lainnya (Wicaksono, Mulyo dan Rianto.2015).
ERP saat ini telah berkembang sebagai aplikasi yang mengintegrasikan semua fungsi aplikasi organisasi ke pusat penyimpanan data sehingga dengan mudah diakses oleh semua organisasi diperusahaan yang membutuhkan informasi.  Saat ini software ERP yang banyak digunakan oleh perusahaan seperti SAP dan ORACLE.
Berdasarkan penelitian Sri Ayu Pracita, Noorlaily Soewarno, Isnalita (2018:11) Analisis Pengaruh Implementasi ERP terhadap Profitabilitas  dan Nilai Perusahaan “Implementasi ERP berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan varibel Net Profit Margin (NPM)” dengan sampel penelitian 44 perusahaan yang terdaftar didalam Bursa Efek Indonesia. 
Menurut Kasmir (2017:235) mengatakan bahwa Net Profit Margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya.  Setiap  perusahaan didunia mengejar yang namanya pendapatan/keuntungan hal tersebut menjadi tujuan perusahaan didunia hadir dan hal ini berlaku untuk semua industry. Dengan dasar tersebut rasanya tepat bila perusahaan yang belum menerapkan ERP untuk mengimplementasikan ERP diperusahaanya..
Namun pada saat ini ERP dengan menggabungkan bersama AI adalah sesuatu yang baru . Maka untuk mempersiapkan era Society 5.0  hal tersebut perlu dilakukan.

Arsitektur Informasi Perusahaan (Enterprise Information Architecure) dalam bentuk ERP yang relevan untuk memberikan informasi perusahaan dengan tujuan perbaikan yang berkesinambungan dan memberikan beberapa manfaat akan diperoleh oleh organisasi seperti :

·         Efisiensi operasional TI:
o   Rendahnya biaya pengembangan software, support, dan pemeliharaan;
o   Meningkatkan portabilitas aplikasi;
o   Meningkatkan interoperabilitas dan kemudahan sistem , serta pengelolaan network;
o   Meningkatkan kemampuan yang ditujukan isu-isu kritis enterprise seperti Availability, Capability, Integrity & Security;
o   Memudahkan memperoleh informasi untuk kebutuhan upgrade dan pergantian komponen sistem;
·         Tingkat pengembalian investasi menjadi lebih baik, mengurangi resiko untuk investasi berikutnya:
o   Mengurangi kompleksitas dalam infrasturktur TI;
o   Memaksimalkan ROI dalam eksisting Infrastruktur TI;
o   Fleksibilitas dalam membuat, membeli atau outsource solusi TI;
o   Mengurangi resiko keseluruhan dalam investasi baru, dan pembiayaan berdasarkan kepemilikan TI;
·         Lebih cepat, sederhana dan pengadaan yang murah:
o   Pengambilan keputusan pembelian menjadi lebih mudah, karena pengelolaan informasi pengadaan tersedia dalam perencaaan yang komprehensif;
o   Proses pengadaan menjadi lebih  cepat, memaksimalkan kecepatan pengadaan ;
o   Kemampuan untuk pengadaan yang heterogen, multi vendor open system.




08.53 | 0 comments | Read More