Kiai Syam Wafat Saat Jadi Imam Subuh

Written By GreenProduct on Rabu, 24 Oktober 2012 | 08.36

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun

Kiai Syam Wafat Saat Jadi Imam Subuh
Tribunnews

Sebagai manusia yang beriman dengan hari akhir pasti ingin mengakhiri hidupnya dalam keadaan mulia dalam kondisi terbaik yaitu khusnul khotimah. 
KH Syamsuddin Latief (76), meninggal dunia, Selasa (23/10) dini hari,  biasa dipanggil Kiai Syam sesepuh agama untuk masyarakat Sulawesi Selatan dan juga pengurus organisasi Islam Muhammadiyah telah meninggal saat menjadi Imam Sholat Subuh.

Sesepiuh organisasi keagamaan Muhammadiyah Sulsel, KH Syamsuddin Latief (76), meninggal dunia, Selasa (23/10) dini hari.
Almarhum yang akrab disapa Kyai Syam wafat di rakaat pertama, saat menjadi imam Salat Subuh berjamaah di Masjid Fastabiqul Khairat, Jalan Maccini Gusung No 62, Kelurahan Maccini Gusung, Kecamatan Makassar, Kota Makassar, sekitar pukul 04.34 wita.
"Bapak sempat duduk, sebelum ruku' di rakaat pertama," kata Juliani Najamuddin, menantu almarhum kepada Tribun, tadi malam di rumah duka, Jl Lure No 75, Makassar.
Menurut Juliana, bapaknya tak memiliki riwayat penyakit. "Setahu saya, almarhum selalu jamaah di masjid dekat rumah, dan kami tak pernah mendengar beliau mengeluh," kata istri dari Najamuddin Syam, anak keempat almarhum.
Pukul 14.00 wita, kemarin, jenazah Wakil Ketua Majelis Pengurus Daerah (MPD) Muhammadiyah Kota Makassar ini dibawa ke Sinjai Borong, kampung kelahirannya di timur Sinjai. Mantan Ketua Majelis Tarjih PD Muhammadiyah Kota Makassar dan direktur Direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah Cabang Makassar meninggalkan seorang istri Hajjah Fatimah (68), enam anak, dan 15 cucu.
Tiga anak pertama adalah putri, Sitti Husniah, Sitti Rastinah dan Sitti Najmiah. Anak keempat dan kelima putra, Najamuddin dan Agus Salim Syam. Si bungsu, Rahmiah. Agus Salim, adalah Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Sulsel. 
Kenangan terakhir Juliani dengan almarhum, saat dia membawa cucu kesembilan almarhum ke rumah mertuanya. "Anak saya minta supaya pergi setor hafalan juz 30, ke puang kakek, Bapak masih sempat memuji kalau Imaduddin Najamuddin (3 tahun) ini anak yang pintar dan akan jadi hafidz (penghafal Quran)," kata Juliani, mengenang pertemuan terakhir dengan bapak mertuanya, Minggu (21/10) lalu.

Sumber tribunnews


0 comments: