Risk Awareness

Written By Scooter-google on Selasa, 12 November 2013 | 15.47

Sadar atau tidak sadar kita sebagai manusia, terlahir kedunia ini sudah membawa risiko. Pada dasarnya manusia sudah akrab dengan risiko. Dalam tahapan manusia terlahir kedunia ini hingga menjadi dewasa telah banyak risiko yang dihadapi, disaat persalinan risiko yang akan dihadapi seperti lahir dengan premature, cacat, proses lahir dengan cara cesar.  Ya  begitu  rangkaian manusia sebagai objek yang tercipta untuk melewati risiko dalam hidupnya.
Dalam tata kelola IT dikenal dengan istilah IT Governance, sebuah cerminan pengelolaan IT yang baik dan benar dalam sebuah organisasi. Karena IT sekarang tidak lagi hanya sebagai supporting dalam dunia bisnis tetapi menjadi penggerak bisnis bahkan menjadi sumber profit yang dapat diperoleh dalam bentuk konversi dapat saya katakan.
Dalam dunia perbankkan misalnya berapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan penerapan IT secara baik dan benar. Tetapi semua itu tetap berdasarkan analisa risiko yang telah dilakukan dengan baik dan benar sesuai. Berkiblat pada regulasi dari Bank Indonesia terkait manajemen risiko dalam peraturan Bank Indonesia No: 9/15/PBI/2007. Secara tegas mengharuskan setiap bank untuk melibatkan proses manajemen risiko dalam melakukan langkah - langkah terkait bisnisnya.
Dengan beberapa kemudahan yang diberikan kepada nasabah, hal tersebut menjadi perhatian industri IT perbankkan, seperti kita ketahui bersama semakin mudah memperoleh akses akan menjadi semakin rentan terhadap segala risiko yang timbul.
Kepedulian terhadap risiko yang melekat (inherent risk) akan menjadi komponen penting dalam menilai seuatu risiko yang akan terjadi.
Melaksanakan kepedulian terhadap risiko karena pada dasarkan risiko terkait informasi bukan hanya menjadi tanggung jawab dept/divisi IT saja. Semua komponen organisasi memiliki kewajiban untuk memiliki rasa kepedulian terhadap informasi.
Proses ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, dengan mengadakan in house training terkait risiko apa saja yang dapat terjadi. Pada dasarnya bagaimana manajemen meningkatkan kepedulian karyawan  dan nasabah terhadap risiko yang ada.
Semisal untuk pada nasabahnya memberikan informasi bahwa untuk tidak menuliskan kode pin di kartu ATM Nasabah dan berbagai informasi disampaikan. Tidak membicarakan informasi yang bersifat confidential ditempat umum.  Dua hal tersebut adalah salah satu contoh bagaimana kepedulian terhadap risiko yang dapat dilakukan.
karena dari dua hal tersebut risiko dapat terjadi, risiko terdebetnya saldo tabungan seorang nasabah saat kartu ATMnya berada ditangan orang lain yang melakukan transaksi penarikan tunai. Dan tersebarnya informasi rahasia yang bersifat strategi kepada pihak kompetitor.










0 comments: