Tweets & ReTweets

Association

Seleksi Pengujian & Wawancara

Written By Scooter-google on Rabu, 30 Oktober 2019 | 16.43


Seleksi adalah proses dimana suatu perusahaan memilih dari suatu daftar pelamar kerja, orang yang terbaik yang sesuai dengan kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia, berdasarkan kondisi lingkungan saat ini (Jhon M. Ivancevich 2001:211)

Seleksi : proses memilih dari sekelompok pelamar orang paling sesuai untuk posisi tertentu, dan untuk organisasi tertentu (R. Wayne Mondy and Robert M. Noe 2005:162)

Mangapa seleksi yang cermat itu penting  ?
karena ada beberapa kondisi yang terjadi terkait dengan proses seleksi karyawan

1.      Kinerja perusahaan
2.      Merekrut dan memperkerjakan karyawan adalah mahal
Rata-rata perusahaan mengeluarkan biaya perekrutan untuk sebuah posisi menengah keatas sebesar $ 4.100 atau sama dengan Rp 54.000.000
Dengan rentang waktu yang dibutuhkan rata-rata 42 hari untuk mengisi posisi yang kosong

3.      Adanya dampak hukum
Perusahaan dapat mengetahui latar belakang data pribadi calon karyawan, dapat memfilter calon yang memiiliki jejak criminal yang dapat merugikan perusahaan.

Tujuan Seleksi adalah untuk memperoleh :
1.      Karyawan yang qualified dan potensial
2.      Karyawan yang jujur dan berdisiplin
3.      Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
4.      Karyawan yang dapat bekerjasama secara vertical dan horizontal
5.      Karyawan yang dinamis dan kreatif
6.      Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab
7.      Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
8.      Karyawan uang mudah dikembangkan pada masa depan dan
9.      Karyawan yang mengurangi tingkat absensi & turn-over karyawan

Dasar seleksi
1.      Kebijakan ketenagakerjaan
a)      Seleksi penerimaan kaaryawan baru harus berdasarkan dan berpedoman pada undang – undang 9UU No13/2003 tentang ketenagakerjaan)
b)      Berdasarkan UU Ketenagakerjaa, pemerintah melarang memperkerjakan anak dibawah usia kerja ( -18th ), diskriminasi terhadap calon tenaga kerja (kulit, agama dan suku) baik kesempatan maupun perlakukan.
2.      Spesifikasi pekerjaan/Jabatan
a)      Jabatan atau pekerjaan apapun yang akan diisi, idealnya dilakukan seleksi berdasarkan spesifikasi jabatan tersebut, yaitu Kualifikasi minimum dari orang yang akan menjabat/melakukan pekerjaan.
b)      Titik tolak pemikiran seleksi adalah pada apa yang akan dikerjakan/dijabat, baru siapa yang akan mengerjakan/menjabat
c)      Prinsip “The right man on the right place” atau “the right man in the right job”
3.      Petimbangan ekonomis-rasional
a)      Pelaksanaan seleksi idealnya mempertimbangkan aspek ekonomis-rasional: biaya, waktu, tenaga dan pikiran dimanfaatkan seefektif mungkin sehingga hasil seleksi dapat dipertanggung jawabkan.
b)      Rata-rata perusahaan mengeluarkan biaya perekrutan untuk sebuah posisi menengah keatas sebesar $ 4.100 atau sama dengan Rp 54.000.000
c)      Selain itu dengan rentang waktu yang dibutuhkan rata-rata 42 hari untuk mengisi posisi yang kosong, data dikumpulkan oleh Society for human resource management (SHRM) pada
4.      Pertimbangan etika social
Seleksi idealnya dilakukan sesuai dengan etika social; yakni memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan dan adat istiadat masyarakat yang berlaku di negara yang bersangkutan.

Metode seleksi
1.      Metode Non ilmiah
2.      Motode ilmiah

1.      Metode  Non  ilmiah
Seleski tidak didasarkan pada kinerja, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata jabatan, tetapi hanya berdasarkan perkiraan dan pengalaman saja.

Unsur – unsur yang diseleksi antara lain :
1)      Surat lamaran bermaterai atau tidak
2)      Ijazah dan  daftar nilai
3)      Surat keterangan pengalaman
4)      Referensi atau rekomendasi
5)      Wawancara langsung dengan pelamar
6)      Penampilan fisik pelamar
7)      Keturunan pelamar
8)      Tulisan pelamar
2.      Motode ilmiah
1)      Seleksi yang didasarkan pada spesifikasi jabatan dan kebutuhan nyata/pekerjaan, serta berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu
2)      Seleksi idealnya dilakukan dengan :
a)      Metode kerja yang jelas dan sistematis
b)      Berorientasi pada prestasi kerja
c)      Berorientasi pada kebutuhan nyata karyawan
d)      Berorientasi pada job analysis
e)      Berpedoman pada undang – undang ketenagakerjaan

Kualifikasi Seleksi
Umur/usia
Kerjasama
Keahlian
Kejujuran
Kesehatan fisik dan mental
Kedisiplinan
Pendidikan
Inisiatif dan kreatifitas
Jenis Kelamin
Karakter, tempramen
Bakat
Penampilan
Pengalaman kerja


Sistem Seleksi
1.      Successive Hurdles
2.      Compensatory Approach

1.      Successive Hurdles
Sistem seleksi berdasarkan urutan testing. Jika pelamar tidak lulus pada satu testing, ia tidak boleh ikut testing selanjutnya dan dinyatakan gugur.
v  Kelebihan :
Efisiensi biaya dan waktu rekruitmen terutama jika jumlah calon karyawan cukup banyak
v  Kelemahannya :
Perusahaan tidak dapat mengetahui informasi kemampuan calon karywan secara menyeluruh, sehingga ada kemungkinan mendapatkan karyawan yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2.      Compensatory Approach
Sistem seleksi dimana pelamar mengikuti semua testing kemudian dihitung rata-rata  apakah mencapai standar dinyatakan lulus atau sebaliknya.
v  Kelebihan :
Semua kekuatan dan kelemahan calon karywan dapat diketahui dan dapat dicari yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
v  Kelemahannya :
Memerlukan waktu dan biaya yang besar, terutama jika calon karyawan relative banyak.

Tahapan seleksi
1.      Seleksi surat lamaran
2.      Pengisian blanko lamaran
3.      Pemeriksaan referensi
4.      Wawancara pendahuluan
5.      Test pengetahuan umum
6.      Test psikologi
7.      Test kesehatan
8.      Wawancara akhir atasan langsung
9.      Keputusan diterima atau ditolak

Jenjang Seleksi
1.      Seleksi tingkat pertama (lamaran – penempatan masa percobaan)
2.      Seleksi tingkat kedia (penilaian selam masa percobaan)
3.      Seleksi tingkat ketiga (prajabatan – ujian)


Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi proses seleksi
1.      Fungsi – fungsi SDM lainnya (terutma kompensasi)
2.      Pertimbangan hukum
3.      Kecepatan pengambilan keputusan
4.      Hirarki organisasi (memilih CEO VS Clerk)
5.      Kumpulan pelamar
6.      Jenis organisasi
7.      Masa percobaan             (Mondy, hal 169-170)



Rasio Seleksi


Kendala seleksi
1.      Sulit menentukan standar tolok ukur, misal ; Kesetiaan, prakarsa yang tinggi
2.      Sulit mendapatkan penyeleksi yang berkualifikasi, jujur dan obyektif
3.      Sulit mendapatkan pelamar yang jujur.

Test / Pengujian
Konsep dasar pengujian
Reliabilitas/Kehandalan
Validitas
Menjelaskan konsistensi skor yang diperoleh oleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan bentuk yang sama atau alternative dari test yang sama
Menunjukan apakah test yang akan mengukur apa yang seharusnya diukur
Scholastic assessment test (SAT)
Apakah test benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk mengukur ?

Penyebab test tidak reliabel
1.      Kondisi fisik (tenang pada suatu hari, bising pada hari berikutnya)
2.      Perbedaan pada peserta test (sehat pada suatu hari, sakit pada hari berikutnya)
3.      Perbedaan orang yang melakukan test (sopan pada suatu hari, kasar pada hari berikutnya)
4.      Pertanyaannya mennggunakan sampel yang tidak merata.

Type Validitas
Validtas Kriteria
Validitas isi
Validitas Gagasan
Memperlihatkan bahwa nilai pada ujian (alat prediksi) berhubungan dengan prestasi pekerjaan
Ujian yang sah isinya adalah yang berisi contoh dari tugas dan keterampilan yang benar2 dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut
Suatu prosedur selesi mengukur suatu gagasan (moral, kejujuran dan gagaran tersebut penting untuk kinerja yang berhasil

Langkah – langkah dalam memvalidasi test
1.      Menganalisa pekerjaan : apakah seseorang pelamar harus pandai bicara ?, merakit komponen ?.
2.      Memilih test ; test jamak atau test tunggal (Agresitivas, Ekstrovert dan kemampuan berhitung)
3.      Melakukan test  ; Concurrent on predictive validation
4.      Hubungan test dengan kriteria ; score vs actual performance
5.      Memvalidasi silang dan ulang ; lakukan langkah 3 & 4 pada sampe karyawan
Wawancara
Prosedur yang dirancang untuk memperoleh informasi dari seseorang melalui respon lisan terhadap pernyataan lisan.
Ada 3 Tipe wawancara
1.      Wawancara seleksi
Prosedur seleksi yg dirancang untuk memprediksi prestasi kerja dimasa mendatang atas dasar respon lisan pelamar terhadap pertanyaan lisan
2.      Wawancara kinerja
Diskusi yang dilakukan untuk menilai prestasi dimana penyelia dan karyawan mambahas rating karyawan dan kemungkinan tindakan perbaikan.
3.      Wawancara karyawan keluar
Wawancara untuk memperoleh informasi tentang pekerjaan atau hal terkait lain yang dapat memberikan pandangan kepada pengusaha apa yang benar atau salah tentang perusahaan.
Format wawancara
1.      Terstruktur
Wawancara dengan mengikuti satu set rangkaian pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
2.      Tidak terstruktur
Wawancara dengan gaya konvensional tidak terstruktur dimana pewawancara menanyakan hal yang menarik saat muncul respon untuk satu pertanyaan.
Isi wawancara ; tipe pertanyaan
1.      Wawancara situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang focus pada bagaimana calon karyawan itu berprilaku dalam situasi tertentu.
2.      Wawancara perilaku
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang focus bagaimana mereka bereaksi terhadap situasi nyata dimasa lalu
3.      Wawancara yang berhubungan dengan pekerjaan
Serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang focus pada perilaku masa lalu yang relevan dengan pekerjaan.
4.      Wawancara tekanan
Dimana karyawan dibuat tidak nyaman dengan serangkaian pertanyaan kasar
5.      Wawancara teka-teki
Perekrutan untuk pekerjaan teknis,keuangan dan jenis-jenis lain dengan menggunakan pertanyaan untuk menimbulkan masalah yang membutuhkan solusi out of the box
Daftar table evaluasi terhadap metode assessment terpilih
Metode seleksi
Validitas
Dampak merugikan
Biaya
Tes kemampuan kognitif
Tinggi (terhadap minoritas)
Tinggi (terahadap minoritas)
Rendah
Tes pengetahuan pekerjaan
Tinggi (terhadap minoritas)
Tinggi (terhadap minoritas)
Rendah
Tes kepribadian
Rendah hingga sedang
Rendah
Rendah
Tes integritas
Sedang hingga tinggi
Rendah
Rendah
Wawancara terstruktur
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tes penilaian situasional
Sedang
Sedang (terhadap minoritas)
Tinggi
Sampel kerja
Tinggi
Rendah
Tinggi
Pusat penilaian
Sedang hingga tinggi
Rendah hingga sedang tergantung latihan
Tinggi
Tes kemampuan fisik
Sedang hingga tinggi
Tinggi (terhadap perempuan dan pekerja berusia lanjut)
Tinggi

16.43 | 0 comments | Read More