Kelaparan dimana - mana Mobil mewah dimana - mana

Written By Scooter-google on Sabtu, 01 Maret 2008 | 21.54

Ya Allah yang maha agung berilah ampunanMu kepada kami, dan limpahkan Rahman dan Rahim kepada kami semua .....
Sebelum saya menulis ini saya baru saja melihat berita yang ada di Metro Siang tepatnya tanggal 1-03-2008, Berita itu memberikan informasi bahwa kelaparan telah menimpa satu keluarga dan menyebabkan Ibu Hamil dan seorang anak meninggal kejadian ini terjadi di Sulawesi Selatan yang salah satu putra terbaik dari sana menjadi orang kedua pemimpin Negara ini.

Daeng Basse, Seorang ibu yang sedang hamil tujuh bulan dan anaknya bernama Bahri, Lima tahun meninggal dunia Jumat(29/2) siang. Sementara keluarga tersebut masi menyisakan dua anak yang selamat, tetapi tetap saja dirundung duka dengan dikarenakan si Bungsu (Aco) yang berusia empat tahun dalam keadaan kritis. saat metro tv melaporkan Aco sedang dalam perawatan rumah sakit Haji Makasar. Aco mengalami Gizi buruk dan saat di temukan kondisinya sangat lemah menurut berita yang disampaikan.

Daeng Basse ditemukan dalam keadaan meninggal oleh tetangganya Lina. Menurut Lina, selama ini keluarga Basse sangat miskin. Suaminya hanya seorang tukang becak yang penghasilannya sangat kekurangan, hingga untuk membeli beraspun tidak sanggup. Karena tidak mempunyai beras, tiga hari terakhir keluarga Basse yang tidak makan akhirnya jatuh sakit dan terserang diare.

Dimana Hati nurani mereka yang katanya mendengar aspirasi rakyat disaat kampanye.... dan nanti pasti sama mereka suarakan pada saat kampanye 2009 ...... *Maaf Bullshit.........

Berapa besar dana yang dikeluarkan untuk kunjungan luar negeri ...
Berapa besar dana rapat - rapat anggaran di Dewan yang dengan hasil tetap saja rakyat yang mengencangkan ikat pingang ..... mana ada anggota dewan yang busung lapar ...... mana ada keluarga mentri yang busung lapar...........

Apa bapak-bapak yang katanya menyuarakan suara rakyat waktu kampanye gak penah mendengar kisah Syaidina Umar Ra.
Syaidina Umar bin Khattab Ra. membawa sendiri dengan dipikul satu karung beras menuju gubuk dimana rakyatnya sedang kelaparan.
Kalau sekarang para pemimpin paling-paling bilang .... "mari kita kencangkan ikat pinggang " *pret..... Asli si Bilal kesel banget kali ini.



0 comments: